BERITA UPDATE
ADVERTISEMENT

Ruben Amorim dan Tantangan Manchester United Menyongsong 2025

Ruben Amorim dan Tantangan Manchester United Menyongsong 2025
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim saat menghadapi Bodoe/Glimt pada pertandingan Liga Europa di Old Trafford, Manchester, Kamis (28/11/2024). (Dok. ANTARA).

TAJAM.NET - Tahun 2024 segera berakhir, namun Manchester United menghadapi pergantian tahun dengan tantangan besar di tangan pelatih baru mereka, Ruben Amorim. Kekalahan 0-2 dari Newcastle United di Old Trafford menjadi penutup tahun yang mengecewakan, melanjutkan tren buruk dengan empat kekalahan beruntun di semua kompetisi.

Hasil ini mencatat sejarah kelam bagi Setan Merah. Untuk pertama kalinya sejak 1979, United mengalami tiga kekalahan kandang berturut-turut, termasuk melawan Nottingham Forest dan Bournemouth. Desember 2024 menjadi bulan yang penuh ujian dengan enam kekalahan, menyamai catatan buruk September 1930.

Saat ini, Manchester United menempati posisi ke-14 klasemen Liga Inggris dengan 22 poin, hanya tujuh poin dari zona degradasi. Situasi ini memaksa klub untuk segera berbenah, terutama dengan terbukanya bursa transfer Januari 2025.

Ruben Amorim, yang resmi menggantikan Erik ten Hag pada November 2024, mengusung formasi 3-4-2-1 sebagai andalan. Namun, perubahan skema ini di tengah musim menjadi tantangan besar.

Proses adaptasi berjalan lambat, terutama karena cedera pemain yang membatasi Amorim hanya bisa menjalani empat sesi latihan dengan skuad penuh. Selain itu, gaya permainan melebar yang diterapkan Amorim berbeda dengan pendekatan Erik ten Hag yang lebih fokus pada kerapatan antar lini.

Lini pertahanan juga menjadi masalah besar. Meski telah mendatangkan bek-bek berkualitas seperti Mathijs De Ligt dan Leny Yoro, serta gelandang bertahan Manuel Ugarte, United tetap rapuh di lini belakang. Di Liga Inggris, gawang Andre Onana sudah kebobolan 26 kali dari 19 pertandingan.

Lini serang pun kurang tajam. Dari 19 laga, United hanya mencetak 21 gol, jauh di bawah tim-tim besar seperti Liverpool, Arsenal, atau Chelsea. Hingga saat ini, Bruno Fernandes dan Marcus Rashford memimpin daftar pencetak gol tim dengan masing-masing empat gol, diikuti oleh Joshua Zirkzee dan Alejandro Garnacho dengan tiga gol.

“Kami harus mengubah sesuatu, dan musim ini akan sangat sulit bagi semua orang. Itu bisa membuat kami lebih kuat, dan kami harus berjuang ke depannya,” ujar Amorim seperti dikutip dari laman resmi klub.

Amorim tetap konsisten menggunakan formasi 3-4-2-1 meski hasil yang didapat belum memuaskan. Namun, fleksibilitas dalam skema permainan tampaknya perlu dipertimbangkan, terutama mengingat para pemain sempat nyaman dengan formasi 4-2-3-1 di era caretaker Ruud van Nistelrooy.

Bursa transfer Januari menjadi peluang besar untuk merekrut pemain yang cocok dengan visi Amorim. Namun, mengingat pengeluaran besar di musim panas lalu sebesar €214 juta, kemungkinan pembelian pemain mahal cukup kecil. Alternatifnya, memberi kesempatan kepada pemain muda akademi bisa menjadi solusi, seperti promosi Kobie Mainoo dan Alejandro Garnacho pada musim lalu.

Amorim juga harus menjaga harmoni di ruang ganti yang rentan terganggu oleh rentetan hasil buruk. Pasca kekalahan dari Newcastle, ia tetap optimis.

“Terkadang sangat sulit bagi para pemain di lapangan untuk mengalami rentetan kekalahan ini, tetapi kami harus bekerja keras dan bersiap untuk pertandingan berikutnya,” tegasnya.

Resolusi 2025 bagi Manchester United tidak hanya terletak pada pembenahan teknis di lapangan, tetapi juga pada bagaimana tim ini mampu bangkit dari keterpurukan. Dengan dukungan penuh dari manajemen, staf pelatih, dan para pemain, Amorim berpeluang menjadikan musim ini sebagai momen kebangkitan Setan Merah.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT