Indonesia Resmi Join BRICS, Babak Baru dalam Kerja Sama Ekonomi Global
TAJAM.NET - Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh BRICS, sebuah forum kerja sama ekonomi yang beranggotakan negara-negara berkembang dengan pengaruh global yang semakin meningkat.
Forum ini, yang awalnya didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini telah berkembang menjadi kekuatan ekonomi global yang signifikan.
Pada awal tahun 2025, BRICS menyambut sembilan negara baru sebagai mitra, yaitu Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Thailand, Uganda, Uzbekistan, dan Indonesia.
Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil, yang saat ini memegang kursi kepresidenan bergilir BRICS, pada 6 Januari 2025.
Setelah sebelumnya mendapatkan dukungan dari para pemimpin BRICS pada tahun 2023, Indonesia memilih untuk bergabung setelah pembentukan pemerintahan baru pada tahun 2024.
“Indonesia berbagi dengan anggota kelompok lainnya dukungan untuk reformasi lembaga tata kelola global, dan berkontribusi positif pada pendalaman kerja sama di Global South. Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berbagi komitmen dengan anggota lain untuk mereformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif untuk memperdalam kerja sama Selatan-Selatan,” jelas pemerintah Brasil dalam pernyataannya.
Kekuatan ekonomi BRICS
Dengan sepuluh anggota dan delapan mitra, BRICS kini mencakup hampir setengah populasi dunia dan lebih dari 41% PDB global berdasarkan paritas daya beli (PPP). Angka ini mengungguli G7, yang pada tahun 2024 hanya menyumbang 29,08% PDB dunia, penurunan signifikan dari 52% pada tahun 1990.
Keberhasilan ini terutama didorong oleh pertumbuhan ekonomi pesat di China, yang kini menjadi negara adidaya industri dengan kontribusi 35% terhadap produksi manufaktur dunia—tiga kali lipat dari Amerika Serikat.
Indonesia, sebagai negara berpenduduk keempat terbanyak di dunia dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, menjadi salah satu anggota BRICS dengan peran strategis.
Bersama negara-negara BRICS lainnya, Indonesia berkontribusi pada dominasi produksi global untuk komoditas utama seperti padi, jagung, tebu, gandum, minyak kelapa sawit, serta berbagai sumber daya mineral strategis seperti bijih besi dan tembaga.
Indonesia, Malaysia, dan Thailand, misalnya, menyumbang hampir 90% produksi minyak kelapa sawit dunia. Selain itu, China, India, dan Rusia memproduksi lebih dari 40% gandum global.
BRICS: Alternatif sistem ekonomi dunia
BRICS didirikan sebagai upaya untuk menciptakan sistem ekonomi global yang lebih multipolar, berbeda dari dominasi negara-negara barat yang dipimpin Amerika Serikat.
Forum ini juga berfokus pada mende-dolarisasi perdagangan internasional dan mereformasi tata kelola keuangan dunia.
Dengan populasi gabungan hampir 4 miliar jiwa, forum ini menjadi pusat kekuatan ekonomi global, menciptakan jalur kerja sama baru di kawasan Selatan-Selatan.
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS dilihat sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi ekonomi dan geopolitik di tingkat global.
Namun, penting bagi Indonesia untuk tetap memegang prinsip politik luar negeri bebas aktif, yaitu tidak memihak pada blok barat maupun timur.
Langkah ini memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan kerja sama dengan BRICS demi kepentingan nasional, sekaligus tetap menjaga hubungan baik dengan semua negara di dunia.
Dengan bergabungnya Indonesia, BRICS kini semakin memperkuat perannya sebagai kekuatan ekonomi yang mampu menciptakan keseimbangan dalam tatanan global yang terus berubah.