 |
| Narkoba jenis sabu siap edar. (Dok. ANTARA). |
TAJAM.NET - Dua anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Nabire, Papua Tengah, ditangkap karena diduga menggunakan narkotika jenis sabu. Direktur Narkoba Polda Papua, Kombes Alfian, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Polres Nabire.
“Memang benar saat ini Polres Nabire sedang menangani kasus dua anggota Polri yang menggunakan narkoba jenis sabu. Salah satunya merupakan anggota Polda Papua, Brigadir CTAC, sedangkan rekannya, Brigadir DP, bertugas di Polda Papua Tengah,” ujar Kombes Alfian di Jayapura, Selasa (31/12/2024).
Kasus ini terungkap setelah Satuan Narkoba Polres Nabire menyelidiki laporan masyarakat tentang adanya paket berisi narkoba yang dikirim melalui perusahaan jasa pengiriman barang. Saat penggeledahan dilakukan, ditemukan empat plastik kecil berisi sabu.
“Keduanya diamankan sejak tanggal 20 Desember lalu,” tambah Alfian.
Brigadir CTAC dan Brigadir DP dijerat dengan beberapa pasal dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
- Pasal 114 ayat (1)
- Pasal 112 ayat (1)
- Pasal 127 ayat (1) huruf a
Langkah ini menegaskan komitmen Polri dalam memberantas penyalahgunaan narkotika, termasuk jika melibatkan anggota institusi sendiri.
Kabid Propam Polda Papua, Kombes Rudi, secara terpisah juga mengonfirmasi kasus tersebut. Ia menyatakan bahwa kedua anggota Polri yang terlibat saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Nabire.
“Setelah pemeriksaan di Satuan Narkoba Polres Nabire selesai, pihak kami juga akan memeriksa yang bersangkutan. Kami akan berkoordinasi dengan Divisi Propam Mabes Polri untuk penanganan lebih lanjut,” kata Kombes Rudi.
Kombes Rudi menegaskan bahwa langkah hukum akan tetap berjalan sesuai prosedur, dan institusi Polri berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran, termasuk yang dilakukan oleh anggota Polri.
Penangkapan ini menunjukkan sikap tegas Polri dalam menjaga integritas institusi dan melawan penyalahgunaan narkotika di lingkungan internal.