TfO0TSd7GpM9TSM9TpOiTpA8Gd==

Cybertruck Tesla: Masalah Teknis, Penjualan Lesu, dan Produksi yang Terhent

Cybertruck Tesla: Masalah Teknis, Penjualan Lesu, dan Produksi yang Terhenti
Cybertruck (Dok. Ist)


Tajam.net - Setelah pertama kali diperkenalkan pada 2019, Tesla akhirnya resmi meluncurkan mobil pickup listriknya, Cybertruck, di akhir 2023. 

Sebelumnya, CEO Tesla, Elon Musk, optimistis dan memperkirakan penjualan Cybertruck bisa mencapai 250.000 unit per tahun. Namun, kenyataannya jauh dari harapan. 

Para analis memprediksi bahwa penjualan Cybertruck hanya akan mencapai 48.500 unit sepanjang tahun ini. 

Sebagai perbandingan, jenis mobil pickup umumnya terjual hingga 2 juta unit setiap tahun di pasar otomotif global.

Penjualan Cybertruck menghadapi berbagai tantangan, salah satunya terkait isu keamanan. Dalam tahun pertamanya, Cybertruck sudah mengalami enam kali penarikan dari pasar akibat masalah teknis. 

Setiap minggu, selalu muncul berita baru mengenai insiden yang melibatkan Cybertruck, seperti kebocoran minyak, kegagalan sistem, hingga kendaraan yang tiba-tiba mati saat berada di tengah salju.

Selain itu, banyak pengguna mengeluhkan performa Cybertruck yang tidak sesuai dengan janji Elon Musk saat peluncuran. 

Salah satu keluhan utama adalah jarak tempuh. Awalnya, Tesla mengklaim bahwa Cybertruck mampu menempuh hingga 350 mil dalam sekali pengisian daya, tetapi kenyataannya jarak tersebut lebih rendah.

Di tengah berbagai persoalan tersebut, Tesla memutuskan untuk menghentikan sementara produksi Cybertruck di pabrik mereka yang berlokasi di Austin, Texas. 

Menurut laporan Mashable yang diterbitkan pada Rabu (4/12/2024), penghentian produksi ini berlangsung selama tiga hari.


Para pekerja di fasilitas perakitan diberitahu bahwa mereka tidak perlu membuat laporan kerja selama periode tersebut. 

Berdasarkan keterangan dari empat sumber Business Insider, penghentian ini terjadi setelah beberapa kali perlambatan serupa pada Oktober lalu.

Selain itu, Tesla juga dilaporkan meningkatkan tugas kebersihan dan pelatihan karyawan untuk mengisi jam kerja. Penurunan tajam dalam penawaran lembur juga menjadi salah satu tanda adanya perlambatan aktivitas produksi.

Hingga saat ini, Tesla belum memberikan pernyataan resmi terkait alasan penghentian sementara produksi Cybertruck. 

Namun, banyak pihak menilai keputusan ini mengindikasikan bahwa penjualan Cybertruck sedang tidak berjalan mulus.

Biasanya, produsen otomotif akan mengalami peningkatan penjualan selama musim semi, ketika konsumen mendapatkan pengembalian pajak dan membeli mobil baru.

Jika Tesla berharap akan ada lonjakan permintaan, maka seharusnya pabrik mereka sedang sibuk memenuhi kebutuhan pasar.

Namun, dengan banyaknya tantangan teknis, keluhan pelanggan, dan angka penjualan yang tidak sesuai target, masa depan Cybertruck terlihat penuh tantangan. 

Tesla tampaknya masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk memastikan produknya dapat memenuhi ekspektasi pasar.

***
Dapatkan informasi berita Indonesia terkini viral terbaru 2025, trending dan terpopuler hari ini dari media online TAJAM.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter