 |
| Timnas Myanmar kehilangan 4 pemain pilar di Piala AFF 2024, salah satunya saat melawan Indonesia. (Dok. MFF) |
TAJAM.NET - Tim nasional Myanmar dihadapkan pada situasi sulit menjelang laga perdana mereka di Piala AFF 2024 melawan Indonesia.
Pasalnya, empat pemain kunci mereka yang bermain di luar negeri dikabarkan berpotensi absen karena tidak mendapat izin dari klub masing-masing.
Keempat pemain tersebut antara lain Win Naing Tun, Than Paing, Lwin Moe Aung, dan Hein Htet Aung.
Mereka merupakan pemain penting untuk Myanmar, karena dikenal memiliki kontribusi penting dalam skuad asuhan Antoine Hey, terutama saat menghadapi persaingan ketat di Grup B yang dihuni tim-tim kuat seperti Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Laos.
Pemain Myanmar yang absen di Piala AFF 2024
- Win Naing Tun bermain untuk Chiangrai United. Sebelumnya, ia sempat memperkuat Borneo FC di BRI Liga 1 meski tidak mencetak gol atau assist dalam 25 penampilannya.
- Than Paing saat ini berseragam Kanchanaburi Power.
- Lwin Moe Aung menjadi bagian dari Rayong FC.
- Hein Htet Aung membela Negeri Sembilan di Malaysia.
Absennya empat pemain itu akan meninggalkan celah besar bagi skuad Myanmar, terutama karena pengalaman internasional yang dimiliki keempat pemain ini sangat dibutuhkan untuk menghadapi turnamen bergengsi antarnegara ASEAN ini.
Federasi Sepak Bola Myanmar (MFF) masih berusaha melakukan negosiasi dengan klub-klub para pemain. Namun, kendala utama adalah Piala AFF bukan bagian dari kalender resmi FIFA, sehingga klub memiliki hak penuh untuk tidak melepaskan pemain mereka.
“MFF sedang melakukan koordinasi dengan klub-klub terkait untuk memastikan tim nasional dapat tampil dengan kekuatan penuh. Daftar akhir pemain yang akan bertanding diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.” tulis media lokal Burmese Sports mengutip pernyataan resmi MFF, seperti dilansir dari strategibola.
Peluang Myanmar di grup B Piala AFF 2024
Jika keempat pemain abroad ini benar-benar absen, Myanmar akan bergantung pada kekuatan pemain lokal mereka untuk menutupi kekurangan di lapangan.
Hal ini menambah tantangan, terutama melawan Indonesia yang dikenal memiliki skuad solid dan bermain di hadapan pendukungnya.
Pertandingan pembuka melawan Indonesia menjadi ujian berat bagi Myanmar. Pelatih Antoine Hey harus menyusun strategi terbaik untuk mengatasi krisis ini dan memastikan timnya tetap kompetitif di grup yang kompetitif.
Meskipun menghadapi kendala besar, Myanmar tidak akan menyerah begitu saja. Mereka bertekad tampil maksimal dengan menerapkan strategi bola atraktif demi mengimbangi permainan lawan, termasuk Indonesia, tentunya dengan sumber daya yang ada.