 |
| Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi. (Dok. Humas Kominfo) |
Jakarta, Tajam.net – Pemerintah semakin gencar melakukan kampanye untuk memberantas praktik judi online yang marak saat ini.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa kampanye bertajuk "Bersama Stop Judi Online" ini telah digalakkan melalui berbagai saluran komunikasi.
"Kami ingin masyarakat sadar bahwa judi online hanyalah tipuan semata. Ini seperti penipuan online, di mana uang sedikit bisa dijanjikan menjadi sangat banyak. Ini jelas tidak masuk akal," jelas Budi dalam keterangan persnya di Jakarta.
Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah peluncuran portal edukasi khusus di https://s.id/bersamastopjudol. Portal ini dirancang sebagai pusat informasi komprehensif bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang bahaya judi online dan cara mencegahnya.
Melalui portal ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi penting, seperti hotline pelaporan, salinan Keputusan Presiden terkait perjudian, serta materi edukasi dalam bentuk video dan booklet.
Selain itu, portal ini juga menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait masalah perjudian online.
"Kami berharap portal ini dapat menjadi rujukan utama bagi masyarakat yang ingin melaporkan atau mencari informasi tentang judi online," ujar Budi.
Menkominfo juga mengajak seluruh pihak, termasuk instansi pemerintah dan lembaga terkait, untuk ikut serta dalam kampanye ini.
"Peran serta semua pihak sangat penting untuk memberantas praktik judi online yang merugikan banyak orang," tambah Budi.
Kampanye Bersama Stop Judi Online sendiri telah dilakukan secara masif melalui berbagai media, baik media konvensional maupun media sosial.
Iklan layanan masyarakat yang menyadarkan masyarakat tentang bahaya judi online telah disiarkan secara luas di televisi, radio, dan media cetak.
"Kami ingin kampanye ini menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama memberantas praktik judi online yang merusak," pungkas Budi.
"Iklan layanan masyarakat itu berisi tentang judi online adalah penipuan. Kategorinya scam, bagaimana rakyat kecil ditipu, uang 50 ribu rupiah masa bisa jadi berlipat ganda menjadi lima miliar rupiah," ujarnya.
