 |
| Mobil listrik besutan Tiongkok (Dok. Ist) |
Tajam.net - Mobil listrik buatan Tiongkok dilirik sejumlah kalangan sehingga membuat dunia otomotif Indonesia semakin dipenuhi oleh opsi kendaraan yang baru.
Konsumen kini memiliki alternatif baru dalam memilih kendaraan dengan mobilitas yang lebih ramah lingkungan.
Bagaimanapun, kehadiran mobil-mobil listrik ini tetap perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai demi memudahkan masyarakat dalam mengadopsi teknologi baru ini.
Meski demikian, dengan harga yang lebih terjangkau dan insentif yang diberikan oleh pihak pemerintah, kehadiran mobil listrik tidak dapat dihindari dan dipandang sebagai solusi masa depan bagi transportasi di Indonesia.
Mobil listrik buatan Tiongkok kini semakin diminati masyarakat di Indonesia karena harganya lebih terjangkau dan didukung dengan insentif dari Pemerintah untuk membeli kendaraan listrik.
Namun, CEO Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Takao Kato, mengungkapkan bahwa masyarakat masih kesulitan dengan minimnya infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia dan seringkali kebingungan dengan fluktuasi harga yang tidak stabil.
"Banyak kendaraan listrik asal Tiongkok yang sudah datang, dan mencatatkan penjualan yang baik. Namun, saya yakin penjualan BEV akan merosot, karena infrasrukturnya belum terinstal dan orang-orang masih ragu," Ujar Takao Kato dalam dilansir dari disway, Selasa (6/8)
Untuk mengatasi kebingungan pembeli, Mitsubishi memutuskan untuk lebih berhati-hati dan terlebih dahulu memasarkan kendaraan hybrid sebelum meluncurkan mobil listrik murni di Indonesia.
Keputusan ini terbukti efektif, dengan peluncuran Mitsubishi Xpander Hybrid yang meraih respons positif dari masyarakat Indonesia dan bahkan melebihi ekspektasi produsen.
"Kami juga meluncurkan Xpander Hybrid di Thailand, dan itu sangat diterima oleh para konsumen Thailand," Jelas Takao.
Mitsubishi berencana untuk menerapkan strategi serupa di Indonesia dan membawa kendaraan hybrid mereka ke sini untuk memenuhi harapan konsumen yang mendambakan kendaraan ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Meskipun kendaraan listrik memang belum populer di Indonesia, namun dengan adanya strategi ini, Mitsubishi berharap dapat mengulangi kesuksesannya di Thailand dan meraih sukses di pasar otomotif Indonesia.
