TfO0TSd7GpM9TSM9TpOiTpA8Gd==

Indonesia Dorong Inovasi Hijau untuk Hadapi Ancaman Perubahan Iklim

Indonesia Dorong Inovasi Hijau untuk Hadapi Ancaman Perubahan Iklim
Ilustrasi. Energi hijau.

Sumedang, Tajam.net – Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, kembali menyuarakan keprihatinan akan dampak serius perubahan iklim.

Dalam kuliah umumnya di Universitas Padjadjaran, Diaz menekankan urgensi inovasi berbasis lingkungan sebagai solusi untuk mengatasi tantangan global ini.

"Kita perlu bertindak sekarang. Kenaikan suhu bumi yang terus meningkat mengancam keberlangsungan hidup kita," tegas Diaz.

Ia menambahkan, upaya global untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius memerlukan kontribusi nyata dari setiap negara, termasuk Indonesia.

Pemerintah Indonesia, lanjut Diaz, telah menunjukkan komitmennya dalam mengatasi perubahan iklim melalui berbagai kebijakan.

Namun, ia juga mendorong peran aktif masyarakat, khususnya para inovator muda, untuk mengembangkan solusi-solusi kreatif dan berkelanjutan.

Salah satu inovasi yang menarik perhatian Diaz adalah teknologi smart farming yang dikembangkan oleh Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad. Dr. Sophia Nur Perwitasari, dosen di fakultas tersebut, berhasil menciptakan fasilitas hidroponik rendah emisi yang diberi nama Dr. Hidroponik.

"Pertanian masa depan harus lebih efisien dan ramah lingkungan," ujar Diaz saat mengapresiasi inovasi Dr. Sophia.

"Pertanian vertikal seperti ini adalah jawabannya. Kita bisa menghasilkan lebih banyak pangan dengan lahan yang lebih sedikit dan sumber daya yang lebih terbatas," imbuh dia.

Mengapa pertanian vertikal?

Pertanian vertikal menawarkan sejumlah keunggulan, antara lain:

Produktivitas tinggi: Tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan menghasilkan panen yang lebih banyak dalam area yang lebih sempit.

Efisiensi penggunaan sumber daya: Penggunaan air dan pupuk dapat diminimalkan, sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Kualitas produk yang lebih baik: Tanaman terlindungi dari hama dan penyakit, serta terpapar kondisi lingkungan yang terkendali.

Adaptasi terhadap perubahan iklim: Pertanian vertikal dapat dilakukan di berbagai lokasi, termasuk perkotaan, sehingga lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Dengan demikian, pertanian vertikal tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Harapan untuk masa depan

Diaz berharap inovasi-inovasi seperti Dr. Hidroponik dapat menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda untuk berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

"Kita perlu bekerja sama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Dapatkan informasi berita Indonesia terkini viral terbaru 2024, trending dan terpopuler hari ini dari media online TAJAM.net melalui platform Google News.

Ketik kata kunci lalu Enter

close