Menko Polhukam Hadi Tjahjanto (Dok. Ist) |
TAJAM.NET - Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, baru-baru ini mengingatkan akan bahaya polarisasi sosial dan politik menjelang Pilkada Serentak tahun 2024 yang akan menjadi kegiatan pemilihan umum pertama sepanjang sejarah.
“Hal ini tentunya berdampak pada peningkatan ancaman baik ancaman misinformasi dan polarisasi sosial, politik dan akan mengganggu proses demokrasi, apabila kita tidak lakukan mitigasi. Lakukan kegiatan bersama untuk mengantisipasi hal-hal yang kemungkinan terjadi,” ujar Hadi dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2024 wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Selasa (30/7/2024).
Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 sangat penting dan membutuhkan peran serta sinergi dari semua pihak, baik Kementerian, Lembaga, maupun instansi terkait.
“Dan kegiatan ini adalah kegiatan yang pertama kali kita lakukan menjelang pilkada serentak karena hal-hal yang perlu kita sampaikan, kita samakan harus selesai sebelum pelaksanaan pilkada serentak nantinya di bulan November Tahun 2024,” jelasnya.
Berdasarkan PKPU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wali Kota Tahun 2024, pilkada serentak akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2024 di 545 daerah yang terdiri dari 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota.
Dalam hal ini, Hadi menekankan bahwa sinergitas antar pemerintah dan penyelenggara pemilu serta peserta pemilu akan menjadi langkah strategis yang penting untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
“Itulah sebabnya kita berkumpul bersama di tempat ini termasuk juga kita selalu berkoordinasi terkait dengan Gakkumdu. Dan kita semua tentunya mengharapkan dalam setiap tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 akan berjalan dengan lancar dan aman, serta tidak adanya kendala apa pun dalam pelaksanaannya,” pungkasnya