Ilustrasi. Bisnis di bidang pertanian. (Dok. Web) |
TAJAM.NET - Semakin hari, sektor pertanian terlihat makin cantik dan mulai dilirik banyak orang. Termasuk di dalamnya para calon pebisnis muda.
Prediksi ke depan, bisnis ini akan menjadi booming dan tidak menutup kemungkinan pula akan menjadi bisnis favorit yang dipilih oleh para kaum milenial.
Istilah petani milenial sudah mulai tidak asing lagi di telinga masyarakat. Mereka inilah para petani muda yang mengkombinasikan perkembangan teknologi untuk mengefektifkan hasil pertanian.
Walau jumlahnya masih terbilang sedikit, Eliza sangat yakin di masa depan tidak akan menutup kemungkinan bahwa para kaum milenial yang akan terjun ke dunia pertanian akan semakin banyak dan terus bertambah.
"Bukan tidak mungkin di masa depan minat masyarakat terutama kaum muda untuk terjun ke bisnis pertanian semakin meningkat," kata Eliza Mardian, seorang Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia.
Sampai hari ini pun, Badan Pusat Statistika (BPS) juga mencatat bahwa bisnis sektor pertanian masih memberikan kontribusi sampai 12,98% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia selama satu semester tahun ini. Besar kemungkinan, sektor ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Setiap desa perlu dibangun pusat distribusi komoditas terpadu yang berfungsi sebagai penghimpun produk yang didukung dengan sistem informasi ketersediaan lahan sewa dan tenaga kerja," tambah Eliza yang dikutip dari media CNBC Indonesia, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Wow, Inilah Bisnis Kayu yang Nilainya Lebih dari Rp 100 Juta Per Kilo
Hal ini tentunya perlu didukung dengan penyediaan fasilitas informasi yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari ketersediaan ketersediaan lahan, tenaga kerja, hingga sistem distribusi pupuk. Dengan begitu akan menarik lebih banyak minat para kaum milenial untuk terjun ke dunia pertanian.
"Skema insentif dan tata kelola yang terus diperbaiki oleh pemerintah juga menjadi katalis untuk mendorong minat kalangan pemuda untuk terjun ke bisnis pertanian. Namun menurutnya, pemerintah harus menyediakan fasilitas informasi yang memadai di seluruh daerah, mulai dari ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan lahan, hingga distribusi pupuk," tukas Eliza.
Pemerintah juga masih terus berinovasi. Salah satunya melakukan perbaikan lewat digitalisasi penebusan pupuk bersubsidi yang telah dimulai oleh PT Pupuk Indonesia.
Tentunya sistem ini perlu dikembangkan hingga mencapai ke seluruh daerah, agar bisa memberikan banyak kemudahan bagi para pengembang usaha baru di kalangan petani milenial.
Apabila sistem digitalisasi ini sudah merambah ke setiap daerah, maka berbagai macam informasi terkait sektor pertanian akan lebih mudah dan lebih cepat diakses, sehingga para kamum milenial yang melek teknologi bisa dengan cepat mengambil langkah yang tepat untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya.